• Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

A

  • DROPDOWN MENU
  • About
  • Template
  • Tutorial SEO
  • Senjata NgeBlog
  • Sitemap
  • More
    • Kode Warna
    • Template
    • SL Wuss V2
    • SL Wuss V3
    • SL Super Fast
Home » CERPEN JPI » CERPEN : "Warna Cinta Sejati" By: Eko Suseno

CERPEN : "Warna Cinta Sejati" By: Eko Suseno

Posted by A on Tuesday, September 16, 2014
Label: CERPEN JPI



Warna Cinta Sejati
Oleh: Eko Suseno


�Kau tahu kenapa aku membawamu ke tempat ini?�
�Memangnya kenapa?�
�Aku hanya ingin nanti setelah ku buka penutup matamu, kau paham seberapa besar cintaku padamu� ucapku lirih mencoba meraih senyum Sabila.
�Cinta?.. belum nyerah juga kau mengejarku?� jawab Sabila tersenyum simpul menantangku.
�Gak ada kata nyerah dalam kamus hidupku, apa yang sudah kukejar tak akan pernah berhenti sebelum ku dapatkan, kau pernah dengar aku kalah?�
�hahaha..gak usah sok dewasa lah.. aku sudah paham kau tipikal orang seperti apa, trus mau sampai kapan nih mata ku tertutup kayak gini?� tawa Sabila lepas seolah paham siapa diriku.
Tak ada seorang pun ditempat itu, hanya ada aku dan Sabila. Langit di ujung barat yang tadinya terang, kulihat mulai menguning menata tempat tenggelamnya sang surya. Angin yang biasanya garang menerpa perbukitan, saat itu terasa jinak membelaiku yang berdiri disalah satu puncak perbukitan itu. Aku yang berdiri memegang handel kursi roda yang masih kokoh memangku bidadari, mulai gelisah menerka takdir yang akan terjadi. Entah apa yang membuat hati Sabila begitu keras, hingga tiga kali pernyataan cintaku ditolak. Ini yang ke empat, dan mungkin juga akan ada yang ke lima dan seterusnya. Tapi aku tak peduli, memendam rasa cinta tentu lebih sakit dari pada ditolak.
�Sudahlah.. sabar dulu, bentar lagi juga kubuka�
�Sebenarnya aku merasa aneh Dit.. apa sih sebenernya yang kau harapkan dariku?�
�Cinta� jawabku tegas ke Sabila.
�Cinta?.. dari orang cacat dan terbuang seperti aku ini?.. jangan bercanda.. bahkan orang gila pun tak akan mau menyentuhku� Sabila tak yakin denganku, sambil menunduk pelan seolah ia coba menunjukkan segala kekurangannya pada seisi dunia.
�Aku lebih dari gila.. jadi gak ada alasan bagiku untuk membohongi perasaanku sendiri�
�Apa karena kasihan?.. kau harus sadar bahwa rasa cintamu itu sudah keterlaluan, harusnya kau berikan cintamu pada gadis yang bisa diterima oleh orang tuamu�
Perlahan langitpun mulai gelap dan sang surya hampir hilang separuh ditelan bumi bagian barat. Aku pun bergegas tak sabar ingin menunjukkan rahasia alam ini pada Sabila.
�Oke.. sekarang saatnya kau buka mata� perlahan aku buka penutup mata Sabila dan mencoba menunjukkan indahnya matahari terbenam sore itu.
�Bukankah kau tahu.. kalu kedua mataku ini sudah tak jelas lagi untuk melihat?.. sebenarnya apa yang ingin kau tunjukkan padaku Dit?.. aku semakin tak paham dengan dirimu�
�Aku hanya ingin menunjukkan ke kamu bahwa untuk mencintai tak perlu dengan melihat, tak perlu daya, cukup dengan hatimu.. resapi, rasakan dan cobalah pahami perasaanku�
Sabila pun terdiam, udara sore itupun seolah beku terhenti oleh putaran waktu. Alam yang begitu tenang semakin menambah hening saat itu. Entah apa yang akan terjadi pada takdir cinta Radit dan Sabila, Hanya Tuhan yang tahu. Walau keyakinan akan kodrat dan ketentuan Nya tentang hidup, aku masih saja berharap apa yang telah aku lalui ini tak sepahit yang tergambar. Sulit bagiku untuk membiarkan orang yang kucintai berlalu dari kehidupan ini tanpa merasakan manisnya cinta sedikitpun. Dengan sisa hidup yang tinggal beberapa hari lagi, aku harus bisa menunjukkan warna cinta sebelum Sabila pergi untuk selamaya.
�Dit.. aku hargai usahamu untuk menunjukkan cinta padaku, sepertinya cinta yang aku pahami berbeda denganmu, mungkin kau mengira aku tak bahagia hidup seperti ini. Kau salah Dit.. justru dengan keadaanku yang seperti ini aku bisa merasakan cinta sejati�
�Beda?.. apa yang kau maksud cinta sejati?.. bukankah seumur hidupmu kau tak pernah dekat dengan seorang laki-laki�
�Memang aku tak pernah dekat dengan laki-laki.. tapi aku selalu merasa dekat dengan Allah, semakin sering aku di uji.. semakin rindu aku pada Nya, dan sebentar lagi aku akan berada di sisi Nya�
Sore itu pun berlalu tanpa ada keindahan sebagaimana yang kuharapkan. Namun setidaknya aku mendapatkan jawaban dari kerasnya hati Sabila selama ini yang enggan menerima cintaku. Sepertinya warna cinta ada bermacam-macam tergantung bagaiman setiap individu memaknai dan memahaminya. Tapi cinta sejati hanya ada satu warna, yaitu cinta kepada Allah Tuhan kita. Sejauh mana cinta sejatimu bukan aku atau mereka yang tahu, tapi dirimu. Karena cinta sejatimu hanya bisa kau rakit dari kedekatanmu pada Allah Tuhanmu.

Profil Penulis:
Dia biasa dipanggil Seno, masih umur 30 an tahun, selalu terobsesi untuk selalu memperbaiki kekurangan diri. Beberapa kawan lama memanggilnya Senoshuke, karena mereka anggap isi otak orang ini susah ditebak dan gak karu-karuan. Namun sepertinya ia sedikit diuntungkan oleh beberapa kali �kebetulan� hingga akhirnya memutuskan untuk menekuni dunia tulis menulis. Dengan harapan nasibnya tidak lagi tergantung pada �kebetulan�.



***    ***   ***
Setiap karya yang kami publikasikan hak cipta dan isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

Untuk Anggota Jaringan Penulis Indonesia yang mau mengirimkan karya harap mencatumkan subyek KARYA ANGGOTA + Tema Tulisan + Judul Tulisan pada email yang di kirim ke jaringanpenulis@gmail.com

Bagi yang ingin bergabung menjadi Anggota Jaringan Penulis Indonesia silahkan KLIK DISINI GRATIS

0 Response to "CERPEN : "Warna Cinta Sejati" By: Eko Suseno"

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

All Blogger Tricks

POPULAR POSTS

  • CERPEN: "Tentang Senja Oleh" Oleh : Dina Nurhayati
    Tentang Senja Oleh:  Dina Nurhayati Engkau mengerti tentang kegundahanku yang tak tampak. Seperti pasir-pasir kecil yang kusembunyikan dalam...
  • AGENDA JPI JOGJA
    JARINGAN PENULIS INDONESIA Yogyakarta Akan mengadakan pertemuan rutin: Ngorbrol Bareng Penulis: Diskusi sastra, dari Ide sampe ke toko buku....
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
                    Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia adalah mereka yang telah bergabung dengan Jaringan Penulis Indonesia dan memiliki ...
  • CERPEN : "Di PDKT-in Hantu" Oleh : Ilham Ramadhan
    Di PDKT-in Hantu Oleh : Ilham Ramadhan                      Nama gue adalah Beno Castelard. Meskipun nama gue keren, tapi gue jomblo.   S...
  • CERPEN: "Sebuah Cerpen Berjudul Keris" By Endik Koeswoyo
    Sebuah Cerpen Berjudul Keris Malam semakin mejelang, para Gus itu mulai muncul dengan senyum masing-masing. Kalimat salam muncul lalu diikut...
  • OPINI : "JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS" Oleh : Ekmi Yunita
     OPINI  JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS  Oleh : Ekmi Yunita             Tidak banyak orang yang bisa menuangkan pikiran, gagasan bahkan ...
  • CERPEN : "SINGLE" Oleh: Vivi Priliyanti
    SINGLE Oleh: Vivi Priliyanti   September 2012             �Hmmm�tak terlalu buruk, tunggu kabar untuk pertemuan selanjutnya.� ekspresi ibu...
  • Sinopsis Film Pendek: Mengaku Anti Korupsi?
    Semakin ke sini semakin banyak yang membicarakan tentang korupsi. Dari pemerintahan yang berkoar-koar anti korupsi, namun entah, nyatanya ba...
  • CERPEN : "GONE..." By: Einca Ratna Sari
    GONE... By: Einca Ratna Sari �Mungkinkah kita bisa menikah?�           Kamu tertawa geli saat lagi-lagi kutanyakan hal yang sama. Aku tertun...
  • CERPEN : "SURAT CINTA NISA" Oleh: Eko Suseno
    SURAT CINTA NISA Oleh: Eko Suseno Satu pilihan yang A ku anggap tepat untuk saat ini adalah putus hubungan. Tidak ada lagi saling menyalahk...

Most Comennted

Blog Archive

  • ▼  2014 (102)
    • ►  December (2)
    • ►  November (8)
    • ►  October (30)
    • ▼  September (56)
      • CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koes...
      • CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koes...
      • CERPEN: "Gone2# --- NELANGSA" By: Einca Ratna Sari
      • PUISI: "DEAR FRIEND" By: Miumiu
      • CERPEN: "Keajaiban Cerita Merah Bata" By: Muhammad...
      • PROSA : TELEPORTASI HUJAN Oleh: Agyasaziya Raziev
      • CERPEN: "Luka" By: Fikry Hasyim
      • CERPEN : WINTER SOLSTICE Oleh Sahid Salahuddin
      • CERPEN: "DARA by Rofie Khaliffa
      • CERPEN : "GONE..." By: Einca Ratna Sari
      • CERPEN : "Pesan Untuk Luka" By: Deyanggi Bhinekasw...
      • CERPEN : "Warna Cinta Sejati" By: Eko Suseno
      • CERPEN : "QUE: Pelajaran di Bilik Penjara" By: Helly
      • CERPEN : "22 AGUSTUS" By: Roffie Khalifah
      • CERPEN : "Penantian Ibunda" By: Ayuyu Pertiwi
      • PUISI : "Kecupan Untuk Mbah Putri" By: Tri C Fakhri
      • CERPEN: "Behind the secret admirer" By: Syammas Pi...
      • CERBUNG : "Untitled" By: Eka Annisa
      • PUISI : "Malam ini aku merindukanmu, rindu memanda...
      • CERPEN : "Sepatu Athaya" By: Rofie Khaliffa
      • CERPEN : "HILANG... " Oleh: Einca Ratna Sari
      • CERPEN : "I MISS YOU" Oleh : Atika Puspita
      • CERPEN: "SE7EN GHOSTS" Oleh: MiuMiu Algorythmz
      • CERPEN : "SURAT CINTA NISA" Oleh: Eko Suseno
      • CERPEN : "KAMU" Oleh: Meilisa Eka Nur Alam
      • CERPEN : "SINGLE" Oleh: Vivi Priliyanti
      • OPINI : "JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS" Oleh ...
      • CERPEN : "Hurt on Spring Sky" Oleh: Deyanggi Bhi
      • CERPEN : "Secangkir Kopi" Oleh : Tegar Noorwira D.P.
      • CERPEN : "Mei Heart Me" Oleh : Risky Fitria Harini
      • CERPEN : "Tok Tok Tok... !" Oleh : Rara Aywara
      • OPINI : "JODOH" Oleh : Muhammad Fikry Hasyim
      • CERPEN: "Dia (Dulu) Lelakiku" (Flash Fiction 329 ...
      • CERPEN : "Di PDKT-in Hantu" Oleh : Ilham Ramadhan
      • CERPEN : "Sepasang Cincin" Oleh : Fieqman Marsyam
      • CERPEN : "METROPOLIS" Oleh: Heri Purwoko
      • OPINI : "Mengingat Kematian" Oleh: Oleh: Jangku...
      • RESENSI NOVEL : "Love, Interrupted" Oleh: Mel Ara
      • Kritik Novel "Planet Graxpiex" Oleh: Planet Graxpiex
      • CERPEN : "Lelaki Pencemburu dan Bulan Biru" Oleh: ...
      • CERPEN : "You`re Write A Sins Not Tragedy" Oleh: E...
      • CERPEN : "DIA" Oleh : Rahazlen Avelia
      • CERPEN: "Tentang Senja Oleh" Oleh : Dina Nurhayati
      • OPINI : "Belajar dari Umar bin Khattab" Oleh: Jang...
      • CERPEN : "SATU (SAUDARA, TEMAN, BUDAYA)" Oleh : Ya...
      • DARIMANA DATANGNYA IDE ? Written by : Novy E.R.
      • CERPEN : "Tanyakan Pada Merlion" By Rofie Khaliffa
      • PUISI : "KAMU" By Cosiolenti Fellygrina
      • CERPEN: "Sebuah Cerpen Berjudul Keris" By Endik Ko...
      • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
      • CERPEN : "Lukisan Terakhir Peri Pasir" BY Lidya Ok...
      • PUISI: TriCe Fakhri
      • CERPEN: "Diah, Dia Melodiku" Oleh : Alzhainmelody
      • PUISI: Ahmad Ali Ashshidiqi
      • PUSISI ZaEnal Abidin RiAm
      • PUISI Danang Amilian Supradana
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2013 (5)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2010 (29)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (1)
  • ►  2009 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)

About Us!

Risalah Islam

Kategori

  • AGENDA JPI
  • Alamat Penerbitan
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
  • Biografi Penulis
  • Blog Sahabat
  • CERBUNG "Bukan Siti Tapi Nurbaya"
  • CERPEN JPI
  • Formulir Keanggotaan
  • INFO JPI
  • KARYA ANGGOTA
  • Kolaborasi 100 Penulis
  • Kritik Novel
  • OPINI JPI
  • Prosa
  • PROSA JPI
  • Puisi JPI
  • RESENSI NOVEL
  • REVIEW FILM
  • Sebilah Sayab Bidadari
  • Sinopsis Film Pendek
  • Sinopsis JPI
  • Tentang Sebuah Gagasan JPI
  • Tips dan Trik Menulis
  • VISI dan MISI Jaringan Penulis Indonesia
Copyright 2015 A. All Rights Reserved. Template by SL Blogger and CB Blogger. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger