• Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

A

  • DROPDOWN MENU
  • About
  • Template
  • Tutorial SEO
  • Senjata NgeBlog
  • Sitemap
  • More
    • Kode Warna
    • Template
    • SL Wuss V2
    • SL Wuss V3
    • SL Super Fast
Home » CERPEN JPI » CERPEN : "DIA" Oleh : Rahazlen Avelia

CERPEN : "DIA" Oleh : Rahazlen Avelia

Posted by A on Thursday, September 4, 2014
Label: CERPEN JPI


D i a

Oleh: Rahazlen Avelia






Kutemui lagi siluet itu di antara pepohonan tua besar. Setelah lama tak berjumpa. Walaupun begitu, aku masih ingat dengan jelas gelagatnya. Bagaimana dia berdiri, bersandar pada salah satu pohon tua besar yang berlumut. Bagaimana matanya menatap gelombang ombak yang berlarian. Tatapan mata tegas dan selalu menyala.
Dia...Darahku berdesir seketika kala mataku beradu dengan mata bulatnya yang tak asing lagi. Mataku melebar, masih tak percaya dengan dia yang berada di hadapanku. Bagaimana tidak, di tempat seperti ini, aku bertemu dengan sepasang bola mata yang sempat menatap hari bersamaku. Sulit untuk mempercayainya.
Dia hanya menatapku. Mematung. Pastilah dia melihat mulutku menganga tak percaya. Sedetik kemudian dia hanya tersenyum simpul dan melanjutkan obrolannya dengan orang yang berada di dalam telepon genggamnya.
Dia di sini..Aku membatin lagi. Tubuhku bergetar. Mataku terblokir oleh mata bulat sempurnanya yang sudah kembali menatap ombak sore.
�Mi, dia di sini,� bisikku pada Rahmi�temanku�yang saat itu berada di sebelahku.
�Siapa?� Dia menoleh ke arahku. Ditinggalkannya gulungan ombak yang sudah  liar dari tadi.
�Dia..� desisku tanpa mengacuhkan pandangan Rahmi. Mataku masih menatap padanya.
�Ha? Farid?� ucap Rahmi saat baru saja dia melihat ke arah yang sama denganku. Kakinya langsung melangkah, menuju Farid�pemuda yang dari tadi kulihat tanpa sedetik pun menoleh ke arah yang lain.
�Faridd.....� teriak Rahmi memanggil namanya sambil terus berjalan ke arahnya. Sendalnya penuh dengan pasir pantai, membuatnya kepayahan berjalan.
Kulihat Farid menyelesaikan pembicaraannya di telpon dan segera mengacuhkan panggilan Rahmi. Sekilas, dia melihatku yang masih mematung. Kakiku masih enggan untuk melangkah menyusuri jejak Rahmi.
Kuputuskan untuk menjauh. Melangkan lebih mendekati pantai dan berpura-pura tidak tahu bahwa mereka sedang asik bercakap-cakap.
�Uh, kenapa aku harus bertemu dia di sini, ya?� gerutuku pada ombak dan angin sore yang masih berhembus panas. Kutarik napas panjang, lalu kuhempaskan sekuat-kuatnya. Biar hilang semua rasa yang kembali karenanya. Biar lenyap dibawa angin panas dan digulung ombak ganas.
Kulirik ke belakang. Di bawah pohon tua besar berlumut itu, masih kudapati Rahmi dan Farid yang sedang berbincang, sekarang bertambah dengan Dini dan temanku yang lain. Mengerubungi Farid seakan dia sebutir gula yang diperebutkan ratusan semut.
�Ah, bahkan dia tidak menyapaku. Tidak mengajakku untuk bergabung. Mungkin dia sudah lupa denganku. Dengan cerita singkat yang pernah kita buat,� ceritaku pada ombak. seakan ombak paham dengan perasaanku. Perasaan sesak.
Kulirik lagi ke belakang, pemuda yang sudah lama sekali menghilang dari peredaran itu mengambil posisi di tengah-tengah yang lainnya. Salah satu dari mereka dengan kamera menggantung di leher menjauh beberapa langkah, sedangkan yang lainnya mengatur gaya dan posisi.
�Satu..dua...ti...ga..� terdengar sayup sang fotografer menghitung pengambilan gambar. Lalu mereka berganti posisi, setelah itu terdengar hitungan lagi. Begitu sampai beberapa saat.
�Ah, dia benar-benar lupa denganku. Padahal, sebelum dia pindah sekolah, aku-lah orang yang paling dekat dengannya. Dia sudah melupakanku,� ujarku sendu. Dia benar-benar sudah melupakanku.
�Aku rindu kamu, tapi sepertinya kamu tidak. Mungkin Tuhan belum memberikan waktu untuk menuntaskan rasa rinduku yang dulu padamu. Semoga rinduku terbalaskan, ya,� bisikku pada ombak yang masih tetap berkejaran yang tidak pernah penat, malah semakin semangat.
Tidak akan pernah kulupakan. Pertemuan kita di pantai sore itu. Walaupun mata kita beradu, tapi bibir kita tak saling menjamu. Aku tetap senang bertemu dengan dirimu. Teman lamaku.

---The end---





TENTANG PENULIS:

Rahazlen Avelia, lahir pada 10 Oktober 1998 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Berdomisili di Prumnas Padang Reno nomor 74, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Sekarang duduk di bangku SMA di SMA Negeri 1 Padang Panjang. Anak sulung dari dua bersaudara ini bisa diajak ngobrol di akun facebook: Rahazlen Avelia dan akun twitter: @veeza_10










CATATAN: Setiap karya yang kami publikasikan hak cipta dan isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

0 Response to "CERPEN : "DIA" Oleh : Rahazlen Avelia"

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

All Blogger Tricks

POPULAR POSTS

  • CERPEN: "Tentang Senja Oleh" Oleh : Dina Nurhayati
    Tentang Senja Oleh:  Dina Nurhayati Engkau mengerti tentang kegundahanku yang tak tampak. Seperti pasir-pasir kecil yang kusembunyikan dalam...
  • AGENDA JPI JOGJA
    JARINGAN PENULIS INDONESIA Yogyakarta Akan mengadakan pertemuan rutin: Ngorbrol Bareng Penulis: Diskusi sastra, dari Ide sampe ke toko buku....
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
                    Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia adalah mereka yang telah bergabung dengan Jaringan Penulis Indonesia dan memiliki ...
  • CERPEN : "Di PDKT-in Hantu" Oleh : Ilham Ramadhan
    Di PDKT-in Hantu Oleh : Ilham Ramadhan                      Nama gue adalah Beno Castelard. Meskipun nama gue keren, tapi gue jomblo.   S...
  • CERPEN: "Sebuah Cerpen Berjudul Keris" By Endik Koeswoyo
    Sebuah Cerpen Berjudul Keris Malam semakin mejelang, para Gus itu mulai muncul dengan senyum masing-masing. Kalimat salam muncul lalu diikut...
  • OPINI : "JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS" Oleh : Ekmi Yunita
     OPINI  JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS  Oleh : Ekmi Yunita             Tidak banyak orang yang bisa menuangkan pikiran, gagasan bahkan ...
  • CERPEN : "SINGLE" Oleh: Vivi Priliyanti
    SINGLE Oleh: Vivi Priliyanti   September 2012             �Hmmm�tak terlalu buruk, tunggu kabar untuk pertemuan selanjutnya.� ekspresi ibu...
  • Sinopsis Film Pendek: Mengaku Anti Korupsi?
    Semakin ke sini semakin banyak yang membicarakan tentang korupsi. Dari pemerintahan yang berkoar-koar anti korupsi, namun entah, nyatanya ba...
  • CERPEN : "GONE..." By: Einca Ratna Sari
    GONE... By: Einca Ratna Sari �Mungkinkah kita bisa menikah?�           Kamu tertawa geli saat lagi-lagi kutanyakan hal yang sama. Aku tertun...
  • CERPEN : "SURAT CINTA NISA" Oleh: Eko Suseno
    SURAT CINTA NISA Oleh: Eko Suseno Satu pilihan yang A ku anggap tepat untuk saat ini adalah putus hubungan. Tidak ada lagi saling menyalahk...

Most Comennted

Blog Archive

  • ▼  2014 (102)
    • ►  December (2)
    • ►  November (8)
    • ►  October (30)
    • ▼  September (56)
      • CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koes...
      • CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koes...
      • CERPEN: "Gone2# --- NELANGSA" By: Einca Ratna Sari
      • PUISI: "DEAR FRIEND" By: Miumiu
      • CERPEN: "Keajaiban Cerita Merah Bata" By: Muhammad...
      • PROSA : TELEPORTASI HUJAN Oleh: Agyasaziya Raziev
      • CERPEN: "Luka" By: Fikry Hasyim
      • CERPEN : WINTER SOLSTICE Oleh Sahid Salahuddin
      • CERPEN: "DARA by Rofie Khaliffa
      • CERPEN : "GONE..." By: Einca Ratna Sari
      • CERPEN : "Pesan Untuk Luka" By: Deyanggi Bhinekasw...
      • CERPEN : "Warna Cinta Sejati" By: Eko Suseno
      • CERPEN : "QUE: Pelajaran di Bilik Penjara" By: Helly
      • CERPEN : "22 AGUSTUS" By: Roffie Khalifah
      • CERPEN : "Penantian Ibunda" By: Ayuyu Pertiwi
      • PUISI : "Kecupan Untuk Mbah Putri" By: Tri C Fakhri
      • CERPEN: "Behind the secret admirer" By: Syammas Pi...
      • CERBUNG : "Untitled" By: Eka Annisa
      • PUISI : "Malam ini aku merindukanmu, rindu memanda...
      • CERPEN : "Sepatu Athaya" By: Rofie Khaliffa
      • CERPEN : "HILANG... " Oleh: Einca Ratna Sari
      • CERPEN : "I MISS YOU" Oleh : Atika Puspita
      • CERPEN: "SE7EN GHOSTS" Oleh: MiuMiu Algorythmz
      • CERPEN : "SURAT CINTA NISA" Oleh: Eko Suseno
      • CERPEN : "KAMU" Oleh: Meilisa Eka Nur Alam
      • CERPEN : "SINGLE" Oleh: Vivi Priliyanti
      • OPINI : "JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS" Oleh ...
      • CERPEN : "Hurt on Spring Sky" Oleh: Deyanggi Bhi
      • CERPEN : "Secangkir Kopi" Oleh : Tegar Noorwira D.P.
      • CERPEN : "Mei Heart Me" Oleh : Risky Fitria Harini
      • CERPEN : "Tok Tok Tok... !" Oleh : Rara Aywara
      • OPINI : "JODOH" Oleh : Muhammad Fikry Hasyim
      • CERPEN: "Dia (Dulu) Lelakiku" (Flash Fiction 329 ...
      • CERPEN : "Di PDKT-in Hantu" Oleh : Ilham Ramadhan
      • CERPEN : "Sepasang Cincin" Oleh : Fieqman Marsyam
      • CERPEN : "METROPOLIS" Oleh: Heri Purwoko
      • OPINI : "Mengingat Kematian" Oleh: Oleh: Jangku...
      • RESENSI NOVEL : "Love, Interrupted" Oleh: Mel Ara
      • Kritik Novel "Planet Graxpiex" Oleh: Planet Graxpiex
      • CERPEN : "Lelaki Pencemburu dan Bulan Biru" Oleh: ...
      • CERPEN : "You`re Write A Sins Not Tragedy" Oleh: E...
      • CERPEN : "DIA" Oleh : Rahazlen Avelia
      • CERPEN: "Tentang Senja Oleh" Oleh : Dina Nurhayati
      • OPINI : "Belajar dari Umar bin Khattab" Oleh: Jang...
      • CERPEN : "SATU (SAUDARA, TEMAN, BUDAYA)" Oleh : Ya...
      • DARIMANA DATANGNYA IDE ? Written by : Novy E.R.
      • CERPEN : "Tanyakan Pada Merlion" By Rofie Khaliffa
      • PUISI : "KAMU" By Cosiolenti Fellygrina
      • CERPEN: "Sebuah Cerpen Berjudul Keris" By Endik Ko...
      • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
      • CERPEN : "Lukisan Terakhir Peri Pasir" BY Lidya Ok...
      • PUISI: TriCe Fakhri
      • CERPEN: "Diah, Dia Melodiku" Oleh : Alzhainmelody
      • PUISI: Ahmad Ali Ashshidiqi
      • PUSISI ZaEnal Abidin RiAm
      • PUISI Danang Amilian Supradana
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2013 (5)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2010 (29)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (1)
  • ►  2009 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)

About Us!

Risalah Islam

Kategori

  • AGENDA JPI
  • Alamat Penerbitan
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
  • Biografi Penulis
  • Blog Sahabat
  • CERBUNG "Bukan Siti Tapi Nurbaya"
  • CERPEN JPI
  • Formulir Keanggotaan
  • INFO JPI
  • KARYA ANGGOTA
  • Kolaborasi 100 Penulis
  • Kritik Novel
  • OPINI JPI
  • Prosa
  • PROSA JPI
  • Puisi JPI
  • RESENSI NOVEL
  • REVIEW FILM
  • Sebilah Sayab Bidadari
  • Sinopsis Film Pendek
  • Sinopsis JPI
  • Tentang Sebuah Gagasan JPI
  • Tips dan Trik Menulis
  • VISI dan MISI Jaringan Penulis Indonesia
Copyright 2015 A. All Rights Reserved. Template by SL Blogger and CB Blogger. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger