• Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

A

  • DROPDOWN MENU
  • About
  • Template
  • Tutorial SEO
  • Senjata NgeBlog
  • Sitemap
  • More
    • Kode Warna
    • Template
    • SL Wuss V2
    • SL Wuss V3
    • SL Super Fast
Home » CERPEN JPI » CERPEN : Maaf Yang Sia-sia By: Hikari Kagawa

CERPEN : Maaf Yang Sia-sia By: Hikari Kagawa

Posted by A on Wednesday, October 1, 2014
Label: CERPEN JPI



Maaf Yang Sia-sia
By: Hikari Kagawa



            Jilbab warna cerahnya melayang kecil tertiup angin sore. Sebuah senyum termanis dipersembahkannya kepada semesta, menyambut senja turun. Dengan mata berkaca-kaca senyum itu tetap dijaganya.
            �Janji! Kamu akan segera kembali!� Lembut suara gadis itu disambut anggukkan pasti lelakinya.
            �Jangan khawatir, empat tahun kedepan akan kutemui dirimu disini. Dengan senja yang lebih indah.�
            Kembali, gadis bernama Laila tersenyum. Jarinya tak henti memutar-mutar cincin yang tersemat di jari tengahnya. Sebuah persembehan dari kekasih hatinya.
            �Jaga hatimu,� ujarnya. Pandangannya menantang tatapan Vendi.
            �Believe me!�
                                                                        ***
            Entah, sudah senja yang keberapa ditahun ini menjadi senja yang gulita bagi Laila. Keindahan warnanya tak lagi terasa. Yang ada hanya gelap. Ya, buliran salju yang suci selalu luruh menyambut senja turun.
            �Harus pada senja yang mana kutemukan dirimu, dan cintamu, Ven? Mana senja yang kau janjikan?� Tanya yang tak pernah terjawab. Pandangan Laila kosong, menatap lara bola orange yang kian mengecil dan perlahan menghilang.
            Senja telah pergi.
            �Laila��
            Merasa terpanggil, gadis yang selalu setia mengiring senja pulang itu berdiri dari duduknya. Sesekali jemarinya menyeka matanya yang sembab.
            �Laila��
            �Ven..di�?!� Dengan sedikit ragu Laila menyebut nama itu. Nama milik sosok yang dirinduinya. Sosok yang selalu ditunggunya. Air matanya kembali jatuh tat kala lelaki itu mengangguk.
            �Apa kabar, La?� Tanya Vendi masih dengan posisi berdiri mematung sejauh dua langkah dari hadapan Laila.
            �Alhamdulillah.�
            Pertemuan yang asing. Tak ada canda, tawa. Bahkan, sapa rindu layaknya sepasang kekasih. Rupanya malam telah membungkam keduanya. Hanya bisikkan daun-daun yang tertiup angin sesekali terdengar. Malam membisu, taman kian menggigil.
            �Maafkan aku, La! Ini bukan mauku.Demi Tuhan, wanita yang aku cinta Cuma kamu. Maafkan aku!�
            Sudah tak terhitung berapa banyak kata maaf yang meluncur dari bibir Vendi.mencoba menjelaskan apa yang telah terjadi kepada kekasihnya. Namun, tak ada balasan maaf itu dari Laila. Melainkan tangisnya yang semakin menjadi.
            �Sungguh bukan pertemuan seperti ini yang kumau. Tapi��
            �Cukup!!� Teriak Laila dengan pandangan tajam. �Kamu gak pernah tahu gimana rasanya menunggu. Empat tahun, empat tahun, Ven. Bukan waktu yang singkat untuk sebuah penantian.�
            Vendi mendesah. �Maafkan aku, Lai!�
            �Untuk apa?! Kamu tahu aku selalu datang kemari sejak empat tahun yang kamu janjikan. Bahkan, sebulan sebelum genap waktunya. Aku selalu berusaha menjaga hatiku. Tapi kamu�?!� Ditariknya nafas dalam-dalam. �Kamu malah menikah dengan dia, sahabatku. Dan, tanpa memberitahuku. Kalian sengaja, kan?!�
            �Enggak, Lai�! Kamu harus tahu, Diana terkena kanker. Dan, sekarang�Ah, maafkan aku,� ujar Vendi bersimpuh di hadapan Laila.
            �Pergi! Bawa serta maafmu. Pergi, Ven!
            �Baiklah, aku hanya ingin memberitahumu. Diana ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Datanglah kerumah!� Tatapannya menerobos buliran salju yang mengambang dimata Laila.
Dengan hati yang juga terluka lelaki jangkung itu meninggalkan wanitanya. Mengemas kembali �maaf� yang telah dipersiapkannya setahun setengah yang lalu.

***

TENTANG PENULIS:

Hikari Kagawa adalah seorang pecinta senja, gerimis, dan alam. Gadis kelahiran Malang ini dapat dihubungi melalui email: hikarikagawa1@gmail.com atau facebook Hikari Kagawa. Beberapa karyanya dapat dibaca pada buku antalogi Kun Fa Yakun, Catatan Cinta-Nya, Negeriku berduka, Negeriku menangis (Pena Indis) dan Aku Sang Penghianat (AE Publishing), Catatan Cinta Untuk Ayah (Penerbit Asrifa), dan beberapa antalogi lagi yang masih dalam percetakkan.

 

 ***
Setiap karya yang kami publikasikan hak cipta dan isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis Untuk Anggota Jaringan Penulis Indonesia yang mau mengirimkan karya harap mencatumkan subyek KARYA ANGGOTA + Tema Tulisan + Judul Tulisan pada email yang di kirim ke jaringanpenulis@gmail.com Bagi yang ingin bergabung menjadi Anggota Jaringan Penulis Indonesia silahkan KLIK DISINI GRATIS

0 Response to "CERPEN : Maaf Yang Sia-sia By: Hikari Kagawa"

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

All Blogger Tricks

POPULAR POSTS

  • CERPEN: "Tentang Senja Oleh" Oleh : Dina Nurhayati
    Tentang Senja Oleh:  Dina Nurhayati Engkau mengerti tentang kegundahanku yang tak tampak. Seperti pasir-pasir kecil yang kusembunyikan dalam...
  • AGENDA JPI JOGJA
    JARINGAN PENULIS INDONESIA Yogyakarta Akan mengadakan pertemuan rutin: Ngorbrol Bareng Penulis: Diskusi sastra, dari Ide sampe ke toko buku....
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
                    Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia adalah mereka yang telah bergabung dengan Jaringan Penulis Indonesia dan memiliki ...
  • CERPEN : "Di PDKT-in Hantu" Oleh : Ilham Ramadhan
    Di PDKT-in Hantu Oleh : Ilham Ramadhan                      Nama gue adalah Beno Castelard. Meskipun nama gue keren, tapi gue jomblo.   S...
  • CERPEN: "Sebuah Cerpen Berjudul Keris" By Endik Koeswoyo
    Sebuah Cerpen Berjudul Keris Malam semakin mejelang, para Gus itu mulai muncul dengan senyum masing-masing. Kalimat salam muncul lalu diikut...
  • OPINI : "JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS" Oleh : Ekmi Yunita
     OPINI  JANGAN MINTA SAYA BERHENTI MENULIS  Oleh : Ekmi Yunita             Tidak banyak orang yang bisa menuangkan pikiran, gagasan bahkan ...
  • CERPEN : "SINGLE" Oleh: Vivi Priliyanti
    SINGLE Oleh: Vivi Priliyanti   September 2012             �Hmmm�tak terlalu buruk, tunggu kabar untuk pertemuan selanjutnya.� ekspresi ibu...
  • Sinopsis Film Pendek: Mengaku Anti Korupsi?
    Semakin ke sini semakin banyak yang membicarakan tentang korupsi. Dari pemerintahan yang berkoar-koar anti korupsi, namun entah, nyatanya ba...
  • CERPEN : "GONE..." By: Einca Ratna Sari
    GONE... By: Einca Ratna Sari �Mungkinkah kita bisa menikah?�           Kamu tertawa geli saat lagi-lagi kutanyakan hal yang sama. Aku tertun...
  • CERPEN : "SURAT CINTA NISA" Oleh: Eko Suseno
    SURAT CINTA NISA Oleh: Eko Suseno Satu pilihan yang A ku anggap tepat untuk saat ini adalah putus hubungan. Tidak ada lagi saling menyalahk...

Most Comennted

Blog Archive

  • ▼  2014 (102)
    • ►  December (2)
    • ►  November (8)
    • ▼  October (30)
      • SINOPSIS FILM PENDEK: "JAHATNYA KORUPSI" By: Helly...
      • Sinopsis Film Pendek: Mengaku Anti Korupsi?
      • Siapa bilang jadi mahasiswa tingkat akhir itu en...
      • Cerpen : MENGEJAR CINTA DEDE Oleh : Devi Eka
      • 5 CARA AGAR NASKAHMU DITERIMA PENERBIT Oleh: E...
      • CERPEN: "GONE #3 - GERHANA" By: Einca Sarii
      • PROSA: "FACADE MUSIM GUGUR" By: Agyasaziya Raziev
      • CERPEN: "SENJA MIKA" By: Rahazlen Avelia
      • CERBUNG: "Tentang Tuan Tampan (Part1-Manusia Narsi...
      • PROSA: "SYIRNIKI KEJU" By: Fikry Hasyim
      • CERPEN: "RINDU MADINAH" By: Fikry Hasyim
      • CERPEN : "MEMELUK JINGGA" By: Eko Suseno
      • CARA MUDAH MEMBUAT SINOPSIS FTV Oleh : Endik Koe...
      • REVIEW FILM Haji Backpacker Oleh : Endik Koeswoyo
      • KARYA ANGGOTA : BI TRANS TV Rahasia Penyiar Cantik
      • Antara Aku dan Apak Oleh : Cha Canlierz
      • CERPEN : �Pertemuan Dingin� Oleh : Lani Kurnain
      • KENAPA SAYA JADI PENULIS? Oleh : Endik Koeswoyo
      • METODE PIRAMIDA CERITA Oleh : Endik Koeswoyo
      • PUISI : "Mati rasa" Oleh: Syanaz Eza
      • CERPEN : "LUKA DI HATI SARI" By : Witri Prasety...
      • CERPEN 'SERABI IDOL' Oleh : Feby Oktarista Andriawan
      • CERPEN : Keyakinan Oleh : Nurma Yunita
      • CERPEN : KESAKSIAN SUKIRMAN Oleh: Ratih Puspaning...
      • CERPEN : KADO UNTUK SOPHIE Oleh: Andik S. Kasnata
      • REVIEW BUKU AKU TAK MARAH Oleh : Wahidin Sinaga
      • CERPEN : KESALAHAN HATI MENDUNG Oleh: Wahidin Sinaga
      • CERPEN : Maaf Yang Sia-sia By: Hikari Kagawa
      • PUISI Dibalik Sujud Tengah Malam Oleh: Nurul Isla...
      • PUSISI �Pilihan� Oleh: Ralindra Kartanama
    • ►  September (56)
    • ►  August (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2013 (5)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (5)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2010 (29)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (1)
  • ►  2009 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)

About Us!

Risalah Islam

Kategori

  • AGENDA JPI
  • Alamat Penerbitan
  • Anggota Resmi Jaringan Penulis Indonesia
  • Biografi Penulis
  • Blog Sahabat
  • CERBUNG "Bukan Siti Tapi Nurbaya"
  • CERPEN JPI
  • Formulir Keanggotaan
  • INFO JPI
  • KARYA ANGGOTA
  • Kolaborasi 100 Penulis
  • Kritik Novel
  • OPINI JPI
  • Prosa
  • PROSA JPI
  • Puisi JPI
  • RESENSI NOVEL
  • REVIEW FILM
  • Sebilah Sayab Bidadari
  • Sinopsis Film Pendek
  • Sinopsis JPI
  • Tentang Sebuah Gagasan JPI
  • Tips dan Trik Menulis
  • VISI dan MISI Jaringan Penulis Indonesia
Copyright 2015 A. All Rights Reserved. Template by SL Blogger and CB Blogger. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger